Tuesday 22 March 2011

Sang Pejuang yang Terluka Parah

 Sang Pejuang yang Terluka Parah

Kembali dari perjalanan yang jauh terpenuh sesat
dalam lesu tanpa upaya mengheret kakipun
hanya kayu mati menongkat tempang diri
kutemu seorang pejuang yang terluka parah

Darah yang mengalir dari lukanya
telah kehitaman
Balur dan lelah terpenuh seluruh diri
mengalirkan nanah
Patah riuk kakinya bertopangkan senapang kehabisan peluru
Tanpa topi pelindung kepala.

Berikan aku seteguk air, pintanya.
Rakus dia habiskan bekal air terakhirku.
Rawatlah aku untuk kembali bertempur
pohonnya berkali.

Aku terduduk di rumput kering
Menyandarkan belakang ke pohon tak berdaun
Meneliti diri sendiri
Tatih ini berbantukan dahan mati yang kukutip di perjalanan
Keluar dari sesat kuharung onak duri
meredah jalan pulang nan berliku
Lelasnya berbekas di betis
Masih tertusuk duri tak terbuangkan
Masih berbekas calar pedihnya
Upaya diri hanyalah sisa.

Duhai Sang Pejuang yang cedera parah,
aku telah lelah untuk terus berlari
aku sudah letih menghayun langkah
Di bawah pohon terpenuh ranting ini
sama-sama kita membalut luka
Sambil bercerita tentang harapan
sebelum menyambung perjalanan
sebelum kembali ke medan perang.

No comments:

Post a Comment